Contoh Cerpen Singkat Remaja - Inayah Nurcahyani

Thursday, September 14, 2017

Contoh Cerpen Singkat Remaja

SI MISTERIUS

          Jam alarm pun berbunyi pukul 05.00 WIB aku pun bergegas mengambil wudhu lalu sholat subuh. Setelah sholat subuh aku langsung belajar seperti biasanya. Karena menurutku belajar di pagi hari membuat otak kita segar dan langsung mengingat apa yang kita pelajari. Sangking asiknya belajar, aku lupa bahwa hari ini adalah hari senin dimana upacara bendera dilaksanakan di sekolah, aku pun langsung bergegas mandi dan bersiap-siap pergi ke sekolah.

           Sesampai di sekolah pukul 07.15 WIB aku langsung meletakkan tas lalu berbaris di barisan kelasku yaitu 9A atau disebut dengan X-ONA. Oh ya aku lupa memperkenalkan diri, namaku Usi Putri Tanjung biasa dipanggil Usi. Aku lahir di Bengkulu tanggal 10 maret 2001. Kata teman-teman, aku itu orangnya asik kalo udah ngobrol sama kalo sudah jalan itu tidak perlu di tanya, aku yang nomor 1 paling heboh. Terus aku itu orangnya terkuat kalo dalam perlombaan karena badan aku yang lumayan besar. Waktu lomba tarik tambang kelas 2 Smp saja kelas kami yang menjadi pemenangnya, karena aku yang paling banyak mengeluarkan tenaga super.
               Tidak terasa aku ternyata sudah kelas 3 Smp yang sebentar lagi mau ujian nasional. “Hufttt, kok cepet banget ya waktunya, aku belum sanggup menjadi anak SMA” ujarku dalam hati. Aku pun masuk ke kelas dan kami mulai belajar. Teng teng teng bel istirahat pun berbunyi , Segeralah aku dan teman-teman pergi ke kantin dan langsung memesan bakso. Seperti biasa suasana kantin yang selalu ramai membuatku kesal, tetapi aku juga harus sabar karena di dunia ini butuh yang namanya kesabaran.

               Ketika aku sampai di rumah, aku membaringkan tubuhku di atas kasurku, lalu berfikir lagi “gimana aku harus berubah?, apa yang harus aku lakukan?”. Seketika itu pun aku tertidur pulas. Jarum jam menunjuk pukul 22.00 WIB aku pun sentak terkejut karena aku telah tidur selama 9 jam, ketika aku ingin beranjak dari tempat tidur tiba-tiba badanku tidak bisa bergerak dan aku jatuh sakit. Mama yang melihat keadaan aku seperti itu ia langsung membawaku ke rumah sakit dan dokter pun langsung memeriksa keadaanku dan ternyata aku cuma kecapean. Tetapi aku harus di rawat selama 2 hari untuk menjaga kesehatan agar tidak kekurangan tenaga lagi.
              Hari-hariku di rumah sakit sangatlah tidak menyenangkan karena disana aku tidak mempunyai teman, tidak ada makanan yang enak, harus selalu minum vitamin dan suasana disana sangatlah sepi serta mencekam. Aku sempat takut di malam hari, tetapi mama dan papa selalu ada di sampingku.
Burung-burung berkicauan terdengar di telingaku dan aku terbangun dari tidurku. Aku sempat bermimpi tentang teman-temanku yang ingin melihatku keluar dari rumah sakit. “ah itu cuma mimpi mungkin ya” ucapku. Lalu mama duduk disampingku dan berkata “Nak, hari ini kita boleh pulang kok”.
“ha? Yang bener ni mah?” kataku.
“iya, sudah jangan sedih lagi, ayo kita siap-siap pulang” kata mama.
Aku pun tersenyum bahagia karena bisa keluar dari rumah sakit yang sangat mengerikan ini, ucapku dalam hati. Tiba di rumah, aku langsung memeluk kucing kesayangan yang aku beri nama “Cimoy” . Aku sangat rindu sama kucingku karena dia sangat imut dan lucu sekali.
              Setelah aku bermain dengan kucingku aku langsung masuk ke kamar dan melihat sekeliling kamarku yang bersih dan wangi membuatku tambah betah berada di kamar. Tiba- tiba terdengar suara keramaian motor di depan rumah, pas aku lihat ternyata teman-teman ku datang ke rumahku, spontan aku merasa terkejut dan aku langsung berlari ke dalam kamar karena aku malu belum mandi.
Tetapi sahabatku Inayah telah menarikku dari dalam kamar dan langsung memelukku sambil berkata “sakit apa kamu sy? Kok pake acara masuk rumah sakit segala sih? Kalo kamu rindu sama aku itu bilang aja gak usah di tahan-tahan, kan jadinya sakit, hehe”.
“idih kepedean banget kamu nay” ucapku. Inayah langsung tertawa dan menarikku ke ruang tamu karena teman-temanku pada menunggu aku untuk bergabung dengan mereka.
Aku sangat malu karena teman-teman cowok kelasku juga datang. Aku sangat terkejut mereka begitu kompak menjengukku. Sempat terharu tetapi aku tahan dan aku tidak boleh sedih di hari kebahagiaan ini. Mamaku ternyata sudah tahu bahwa teman-teman  ingin menjengukku dan dia telah memasak banyak makanan, sehingga teman-teman merasa senang dan ingin datang ke rumah ku lagi, kata salah satu dari  mereka.
             Mereka begitu antusias memakan makanan yang mamaku buat, salah satunya pempek. Aku melihat ketua kelas makan dengan lahap-lahapnya dan itu membuatku tertawa. Waktu pun berlalu akhirnya teman-temanku izin pulang sama mamaku. Aku sempat sedih namun aku sangat berterima kasih atas partisipasi kalian ingin menjengukku. Aku melihat mereka dari pintu depan dan aku berkata “Terimakasih ya udah mau jenguk”. Ketua kelas pun menjawab “iya nay sama-sama, terimakasih juga ya nay makanannya enak-enak, hehe”. Aku pun tertawa mendengar perkataan si ketua kelas.
                      Di sekolah aku merasa ada hal yang aneh terjadi pada diriku, aku melihat si ketua kelas terlalu memperhatikan gerak gerikku. Aku merasa malu dan aku pun berkata “kamu kenapa lihat aku kayak gitu?” si ketua kelas pun menjawab “tidak kenapa-kenapa kok”(sambil tersenyum). Aku merasa kesal karena aku itu tidak suka di lihat-lihat seperti ada yang aneh gitu. Aku pun bertanya kepada Inayah “Nay, di badan aku ada yang lain tidak?” Inayah pun menjawab sambil melihatku “ tidak ada, badan kamu tetap gemuk kok, belum kurus”. Aku yang mendengar perkataan Inayah yang sangat spontan itu langsung terdiam.
                     Hari-hari berlalu, entah kenapa aku merasa bosan dengan aktivitas keseharianku. Aku pun mulai membuat rencana baru untuk membuat sosial media yaitu Facebook. Setelah aku membuat facebook aku langsung menyuruh teman-teman untuk menambahkanku sebagai teman dan kami pun mulai membuat grup, aku merasa tidak bosan lagi dan tiba-tiba aku dikejutkan oleh sebuah pesan yang berkata “Hay Sy” aku pun langsung membalas “Hay juga misterius”. Lalu dia menjawab lagi “ Masih sakit kamu?” aku merasa bingung karena di akunnya itu tidak ada namanya, lalu aku menjawab “kamu siapa?kok tau kalo aku kemarin lagi sakit?” terus dia berkata “ya jelas taulah kan kita teman sekelas”. Aku terkejut dan bertanya-tanya siapalah dia tetapi setiap aku bertanya itu dia selau mengabaikan dan membuka pembicaraan baru.
                Waktu di sekolah aku melihat ke seluruh arah teman-temanku karena aku heran siapa yang mengirim pesan sebagai misterius itu, ucapku dalam hati. Aku mempunyai firasat kepada si Ketua Kelas, tetapi sewaktu aku melihatnya, dia malah membuang muka dan pura-pura tidak melihatku. “Huftt, bingung” ujarku. Aku pun duduk di kursi dan membaca buku Biologi. “Teng teng teng” bel pulang sekolah pun berbunyi, aku langsung bergegas pulang ke rumah dan aku mengecek pesan si misterius itu.
“Kamu penasaran kan siapa aku? Kata si Misterius
“Tidak, ih kamu sok tau jadi orang!” jawabku.
beberapa detik si misterius berkata
“Tenang aku bukan orang jahat kok”.
aku pun berkata “gimana aku tau kalo kamu bukan orang jahat sedangkan aku tidak tahu siapa kamu?”.
si Misterius langsung menjawab “kok kamu tadi pulangnya cepet banget sih?biasanya bareng sama Inayah?”(mengalihkan pembicaraan).
oh ya aku melupakan Inayah yang aku tinggalkan demi mengetahui siapa si Misterius ini. Aku pun langsung meminta maaf kepada Inayah dan dia pun langsung memaafinya. “Syukur deh” ucapku.
Dan kami pun memulai chat lagi, kali ini aku yang memulainya.
“Hoy!!!” ucapku. Beberapa detik dia menjawab “kenapa?kangen ya?hahaha” .
“Huuu, basing aja kalo ngomong”. Kemudian dia langsung menjawab “Sy sebenarnya”.
Aku langsung penasaran dan membalas “iya sebenarnya kenapa?”
dia langsung berkata “Aku itu suka sama kamu, tapi aku tidak tahu bagaimana cara menghilangkan pikiran ini, kamu itu selalu ada di pikiranku, aku lagi makan aja kepikiran kamu terus!! Gimana Sy!!”
                     Aku melihat pesan itu langsung duduk dan tidak bisa mengontrol denyut jantung yang semakin mengencang. Apakah ini yang dinamakan pernyataan cinta?ucapku dalam hati.
Kemudian muncul pesan dari si Misterius tadi “Sy, balas jangan di lihat aja, aku mesti gimana?” terus aku menjawab dengan perlahan “mungkin kamu salah orang kali”. Dia langsung berkata “tidak Sy, kamu dan hanya kamu”. Sentak hatiku tambah tidak terkontrol dan aku merasa aneh dengan denyutan hati ini yang semakin mendebar. Tidak pernah terpikir olehku kalo si Misterius ini menyatakan perasaannya padaku.
                    Aku pun melontarkan sebuah pertanyaan “kalo kamu suka sama aku, siapa identitas asli kamu?”. Aku menunggu balasan dari dia tetapi tidak di balas, hanya di lihat saja padahal dia sedang online. Aku kesal lalu aku langsung berkata “Oh gitu, tidak apa-apa kalo tidak mau jujur”. Seketika itu langsung di balasnya dan dia berkata “aku ini adalah si Ketua Kelas yang selalu menunggumu di pagi hari, yang selalu memikirkan keadaanmu waktu kamu sakit akulah yang sibuk mengajak teman-teman untuk menjengukmu dan akulah yang berjanji akan menjagamu, maaf jika sudah membuat kamu malu atau membuatmu risau, aku hanya tidak bisa menahan perasaan ini”.
        Aku terdiam dan menghela nafas “oke akan ku coba kali ini”. Ucapku.
Keesokan harinya aku merasa malu untuk sekolah, entah kenapa baru kemarin aku ditembak oleh si ketua kelas dan aku menerimanya sebagai pacarku. Tetapi aku mempunyai syarat, yang pertama tidak boleh pacaran di kelas, kedua tidak boleh pegang-pegangan, dan yang ketiga tidak boleh canggung, karena kalo canggung itu akan terlihat oleh teman-temanku bahwa kami sedang pacaran diam-diam.
                Tak terasa seminggu lagi kami akan mengikuti ujian nasional yang sangat menjadi penentu SMA kami, aku belajar sangat keras dan aku mengikuti bimbingan belajar agar dapat menambah wawasan pengetahuanku dan aku bisa lulus dengan nilai yang baik dan bisa masuk ke sekolah favorit di kotaku. Ketika hari kelulusan telah tiba, jantungku berdebar dengan kencang dan alhamdulillah aku mendapat nilai yang bagus dan bisa masuk salah satu sekolah favorit di kota Bengkulu ini. Dan setahuku si ketua kelas beda sekolah sama aku, tetapi itu bukanlah penghalang bagi kami berdua untuk tetap terhubung.
                   Seiring berjalannya waktu kami pun sudah berpacaran selama 10 bulan dan ini merupakan pertama kalinya dalam hidupku aku pacaran. Aku terlalu asyik chattingan dengan si ketua kelas yang selalu membuat hari-hariku berwarna. Namun di balik itu semua dia melupakan sesuatu yang membuatku sedih dan aku tidak tahu mengapa aku mengeluarkan air mata ini untuk pertama kalinya.
                      Ya, dia melupakan hari ulang tahunku. Aku sangat menanti-nanti ucapan darinya, namun dia sama sekali tidak mengucapkan kata-kata itu padaku. Aku pun bercerita kepada Inayah dan aku meminta saran serta pendapat kepada Inayah bagaimana selanjutnya. Lalu Inayah menjawab untuk memutuskan si Ketua Kelas, pertama aku tidak setuju dengan pendapat Inayah tetapi setelah beberapa hari ku pikir, dia telah melupakan hari ulang tahunku dan itu sangatlah tidak wajar bagiku. Akhirnya aku memutuskan untuk berhenti berhubungan dengan si Ketua Kelas. Namun entah kenapa aku merasa sedih karena aku telah terbiasa oleh canda tawanya namun kini telah hampa dan sangat sepi. Dalam benakku aku merasa sedih telah memutuskan si ketua kelas karena aku masih menyukainya sampai sekarang.
                Ketika aku membuka handphone ada satu pemberitahuan pesan, lalu aku membukanya dan isi pesannya adalah “Sy, maaf karena aku telah melupakan hari ulang tahunmu, tetapi pada waktu itu keluargaku sedang dalam sebuah musibah dan aku tidak memegang handphone selama beberapa hari setelah musibah itu. Aku mohon mengertilah, maaf Sy jika telah membuatu menunggu terlalu lama...”
                  Aku sangat merasa menyesal, menyesal dan menyesal, setelah membaca pesan itu. Coba saja aku menunggu beberapa waktu saja dia mengirim pesan itu, pasti tidak ku putuskan.
                  Hari demi hari ku lalui tanpa chattingan darinya, cukup sedih tetapi aku menutupi kesedihan itu dengan bercanda tawa, bermain dan berjalan-jalan dengan teman-teman. Aku sangat meminta maaf kepada si Misterius karena telah mengambil keputusan yang sangat cepat dan aku sangat berterima kasih karena telah menjadikan aku sebagai seorang yang penyabar. Dan terakhir aku selalu terdiam setiap kali melihat chattingan terakhir kami yang berkata “wish you luck”.


  Aku menulis sebuah pesan di buku diary ku “Janganlah engkau mengambil keputusan yang bukan dari hati nuranimu, ambillah keputusan yang telah engkau pikir dengan baik dan janganlah membuang satu berlian demi sebiji emas”. 

No comments:

Privacy Police

theme