MAKALAH GEOGRAFI
INTERAKSI DESA DAN KOTA
SERTA PENGARUHNYA
SERTA PENGARUHNYA
DISUSUN
OLEH :
1. INAYAH NURCAHYANI
2. CHIKA SINDIA APRILIA
3. MUTIA MUHARRAMAH
4. KADEK RAKIT
1. INAYAH NURCAHYANI
2. CHIKA SINDIA APRILIA
3. MUTIA MUHARRAMAH
4. KADEK RAKIT
KELAS : XII
IPS B
SMA NEGERI 6 KOTA BENGKULU
TAHUN AJARAN 2018/2019
TAHUN AJARAN 2018/2019
Interaksi Desa dan Kota
Pengertian
Interaksi wilayah (Spatial Interaction) adalah hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi antara dua wilayah atau lebih, yang dapat melahirkan gejala, kenampakkan dan permasalahan baru, secara langsung maupun tidak langsung, sebagai contoh antara kota dan desa.
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa interaksi antar wilayah memiliki tiga prinsip pokok sebagai berikut :
Interaksi wilayah (Spatial Interaction) adalah hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi antara dua wilayah atau lebih, yang dapat melahirkan gejala, kenampakkan dan permasalahan baru, secara langsung maupun tidak langsung, sebagai contoh antara kota dan desa.
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa interaksi antar wilayah memiliki tiga prinsip pokok sebagai berikut :
1. Hubungan timbal – balik terjadi antara dua wilayah atau
lebih
2. Hubungan timbal balik mengakibatkan proses pengerakan
yaitu :
a. Pergerakan
manusia (Mobilitas Penduduk)
b. Pergerakan informasi
atau gagasan, misalnya : informasi IPTEK, kondisi suatu wilayah
c. Pergerakan
materi / benda, misalnya distribusi bahan pangan, pakaian, bahan bangunan
dan sebagainya.
3. Hubungan timbal balik menimbulkan gejala, kenampakkan dan
permasalahan baru.
Jadi
yang dimaksud Interaksi Desa - Kota itu
adalah proses hubungan yang bersifat
timbal balik antar unsur-unsur yang ada dan mempunyai pengaruh terhadap
perilaku dari pihak-pihak yang bersangkutan melalui kontak langsung, berita
yang didengar atau surat kabar sehingga melahirkan sebuah gejala baru, baik
berupa fisik maupun non fisik.
Teori-Teori Interaksi
A. Teori
Gravitasi
Teori gravitasi dikemukakan oleh Sir Isaac Newton (1687) dalam hukum fisika. Teori gravitasi berkaitan dengan hukum gaya tarik menarik antara dua buah benda. Kekuatan tarik-menarik besarnya berbanding lurus dengan hasil kali kedua massa benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya. dapat diterapkan jika :
1) kondisi penduduk/tingkat ekonomi tiap-tiap wilayah relatif sama,
Teori gravitasi dikemukakan oleh Sir Isaac Newton (1687) dalam hukum fisika. Teori gravitasi berkaitan dengan hukum gaya tarik menarik antara dua buah benda. Kekuatan tarik-menarik besarnya berbanding lurus dengan hasil kali kedua massa benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya. dapat diterapkan jika :
1) kondisi penduduk/tingkat ekonomi tiap-tiap wilayah relatif sama,
2) kondisi
alam/relief kedua wilayah relief sama,
3) keadaan
sarana dan prasarana transportasi kedua wilayah relatif sama.
B. Teori
Titik Henti
Teori ini dimanfaatkan untuk memperkirakan lokasi garis batas yang memisahkan wilayah-wilayah perdagangan dari dua buah kota yang berbeda ukurannya. Dengan teori ini, dapat diperkirakan penempatan lokasi industri atau pelayanan-pelayanan sosial antara dua wilayah sehingga dapat dijangkau oleh penduduk kedua daerah tersebut.
Teori ini dimanfaatkan untuk memperkirakan lokasi garis batas yang memisahkan wilayah-wilayah perdagangan dari dua buah kota yang berbeda ukurannya. Dengan teori ini, dapat diperkirakan penempatan lokasi industri atau pelayanan-pelayanan sosial antara dua wilayah sehingga dapat dijangkau oleh penduduk kedua daerah tersebut.
C. Teori
Potensi Penduduk
Potensi penduduk pada dasarnya menunjukkan kekuatan potensi aliran untuk tiap-tiap tempat, artinya berapa besar kemungkinan penduduk suatu wilayah untuk mengadakan migrasi dan berinteraksi dengan wilayah-wilayah lain di sekitarnya. Nilai potensi penduduk suatu wilayah digambarkan dengan isoplet yaitu garis-garis khayal pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang memiliki nilai potensi penduduk yang sama. Peta potensi penduduk bermanfaat dalam perencanaan pembangunan suatu wilayah.
Potensi penduduk pada dasarnya menunjukkan kekuatan potensi aliran untuk tiap-tiap tempat, artinya berapa besar kemungkinan penduduk suatu wilayah untuk mengadakan migrasi dan berinteraksi dengan wilayah-wilayah lain di sekitarnya. Nilai potensi penduduk suatu wilayah digambarkan dengan isoplet yaitu garis-garis khayal pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang memiliki nilai potensi penduduk yang sama. Peta potensi penduduk bermanfaat dalam perencanaan pembangunan suatu wilayah.
D. Teori
Grafik
Faktor yang mendukung kekuatan interaksi antarwilayah di antaranya adalah transportasi. Kualitas sarana dan prasarana transportasi sangat memperlancar mobilitas barang dan jasa dari suatu tempat ke tempat lain. Suatu wilayah dengan wilayah lain dihubungkan oleh jalur-jalur transportasi sehingga membentuk pola-pola jaringan tertentu dalam ruang di muka bumi (spatial network system). K.J. Kansky merumuskan, untuk mengetahui kekuatan interaksi antarwilayah dilihat dari jaringan jalan dengan rumus indeks konektivitas.
Faktor yang mendukung kekuatan interaksi antarwilayah di antaranya adalah transportasi. Kualitas sarana dan prasarana transportasi sangat memperlancar mobilitas barang dan jasa dari suatu tempat ke tempat lain. Suatu wilayah dengan wilayah lain dihubungkan oleh jalur-jalur transportasi sehingga membentuk pola-pola jaringan tertentu dalam ruang di muka bumi (spatial network system). K.J. Kansky merumuskan, untuk mengetahui kekuatan interaksi antarwilayah dilihat dari jaringan jalan dengan rumus indeks konektivitas.
Zona Interaksi Desa Kota
Wilayah kota yang berinteraksi
dengan wilayah pedesaan, kekuatannya tergantung
pada jarak ke pusat kota. Makin jauh dari kota makin lemah
interaksinya. Wilayah-wilayah
interaksi tersebut membentuk lingkaran-lingkaran yang dimulai
dari pusat kota sampai ke
wilayah pedesaan. Menurut Bintarto,
wilayah-wilayah zona interaksi adalah sebagai
berikut.
a) City adalah sebagai pusat kota.
b) Suburban (subdaerah perkotaan),
yaitu suatu wilayah yang lokasinya dekat dengan pusat kota, dan merupakan
tempat tinggal para penglaju. Penglaju adalah penduduk
yang melakukan mobilitas harian (tanpa menginap) di kota.
c) Suburban fringe (jalur tepi
subdaerah perkotaan), yaitu suatu wilayah yang melingkari
d) suburban dan merupakan peralihan
antara desa dan kota.
e) Urban fringe (jalur tepi daerah
perkotaan paling luar), yaitu suatu wilayah batas luar
kota yang mempunyai sifat-sifat mirip kota kecuali pusat
kota.
f) Rural urban fringe (jalur
batas desa – kota), yaitu suatu wilayah yang terletak antara
desa dan kota yang ditandai dengan penggunaan lahan campuran
antara sektor
pertanian dan nonpertanian.
g) Rural, yaitu daerah pedesaan.
Faktor-faktor
Interaksi Desa Dan Kota
Menurut Edward Ulman ada 3 faktor penyebab
interaksi antar wilayah, yaitu :
A. Region
Complementary (wilayah yang saling melengkapi).
Wilayah yang memiliki potensi sumber daya yang berbeda-beda baik secara kualitas maupun kuantitasnya. Perbedaan sumber daya kota dan desa menyebabkan timbulnya interaksi.
Jadi ada kebutuhan saling melengkapi atau komplementaritas. Ini didorong oleh permintaan dan penawaran. Contohnya Perancis berdagang anggur dengan Belanda karena Belanda merupakan konsumennya. Relasi komplementaritas hanya terjadi jika tawaran bermanfaat bagi pihak yang minta. Manfaatnya ditentukan oleh banyak hal seperti : budaya, pengetahuan, teknik, kondisi kehidupan dan sebagainya. Semakin besar komplementaritas, semakin besar arus komoditas.
Wilayah yang memiliki potensi sumber daya yang berbeda-beda baik secara kualitas maupun kuantitasnya. Perbedaan sumber daya kota dan desa menyebabkan timbulnya interaksi.
Jadi ada kebutuhan saling melengkapi atau komplementaritas. Ini didorong oleh permintaan dan penawaran. Contohnya Perancis berdagang anggur dengan Belanda karena Belanda merupakan konsumennya. Relasi komplementaritas hanya terjadi jika tawaran bermanfaat bagi pihak yang minta. Manfaatnya ditentukan oleh banyak hal seperti : budaya, pengetahuan, teknik, kondisi kehidupan dan sebagainya. Semakin besar komplementaritas, semakin besar arus komoditas.
b.
Intervening Opportunity (kesempatan untuk berintervensi)
Adalah adanya kesempatan untuk timbulnya interaksi antarwilayah dan dapat memenuhi kebutuhan sumber daya wilayah tersebut. Jadi, semakin besar intervening opportunity, semakin kecil arus komoditas.
Adalah adanya kesempatan untuk timbulnya interaksi antarwilayah dan dapat memenuhi kebutuhan sumber daya wilayah tersebut. Jadi, semakin besar intervening opportunity, semakin kecil arus komoditas.
c. Spatial
Transfer Ability (kemudahan pemindahan dalam ruang)
Kemudahan pemindahan dalam ruang baik berupa barang, jasa, manusia maupun informasi. Proses pemindahan dari kota ke desa atau sebaliknya dipengaruhi antara lain:
Kemudahan pemindahan dalam ruang baik berupa barang, jasa, manusia maupun informasi. Proses pemindahan dari kota ke desa atau sebaliknya dipengaruhi antara lain:
1) Jarak mutlak
maupun jarak relatif antarwilayah
2) Biaya
transportasi dari satu tempat ke tempat yang lain
3) Kelancaran
transportasi antarwilayah
Jadi, semakin mudah transfer
abilitas, semakin besar arus komoditas.
Manfaat Interaksi Desa-Kota bagi Perkotaan :
1) Terpenuhinya
sumber daya alam sebagai bahan mentah/bahan baku industri.
2) Terpenuhinya kebutuhan pokok yang
dihasilkan pedesaan.
3) Terpenuhinya
kebutuhan tenaga kerja yang dibutuhkan bagi perkotaan.
4) Tersedianya
tempat pemasaran hasil industri.
Manfaat Interaksi Desa-Kota bagi Pedesaan :
1) Terpenuhinya
barang-barang yang tidak ada di desa
2) Masuknya
pengaruh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dari kota ke pedesaan.
3) Membuka
lapangan kerja baru di sektor pertanian.
Bentuk Interaksi
Desa dan Kota
Bentuk interaksi yang dapat terjadi
antara desa dan kota adalah sebagai berikut:
1. Kerjasama antar penduduk
2. Penyesuaian terhadap lingkungan
3. Persaingan fasilitas hidup
4. Asimilasi (adalah proses perpaduan dua
kebudayaan atau lebih yang terjadi di dalam kehidupan masyakat, hingga
membentuk kebuayaan baru yang bisa diterima dan diakomoadasi oleh berbagai
pihak).
Interaksi antara desa – kota melahirkan suatu perkembangan baru bagi desa maupun bagi kota. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan potensi yang dimiliki desa maupun kota, dan adanya persamaan kepentingan.
Interaksi antara desa – kota melahirkan suatu perkembangan baru bagi desa maupun bagi kota. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan potensi yang dimiliki desa maupun kota, dan adanya persamaan kepentingan.
Timbal-Balik
Interaksi Kota dan Desa
ð Kota selalu mempunyai hubungan erat
dengan wilayah sekitarnya. Penduduk kota yang terdiri dari pedagang, pegawai
pemerintah dan swasta, tukang-tukang, seniman, guru dan sebagainya, hidup dari
hasil pertanian yang dihasilkan oleh para petani di pedesaan. Penduduk kota
sangat tergantung secara ekonomis terhadap penduduk pedesaan. Demikian pula
sebaliknya, penduduk desa mempunyai ketergantungan terhadap perkotaan terutama
menyangkut sandang, pangan, dan barang jadi. Timbulnya pasar bisa menjadi ajang
pertukaran kebutuhan antara penduduk desa dan kota.
ð Menurut Daldjoeni, majunya komunikasi
dan transportasi menjadikan pengaruh kota terhadap wilayah sekitarnya
semakin kuat.
ð Sosiolog Hoselitz mengemukakan bahwa
kota besar melancarkan sifat-sifat paresiternya terhadap pedesaan dengan
perincian: menelaah habis investasi, menyedot tenaga manusia, mendominasi pola
manusiawi, mengganggu perkembangan kota-kota lain yang lebih kecil dan
cenderung memiliki konsumsi yang tinggi di bansing produksinya.
ð Paul Harrison menyatakan hubungana
antara kota dan desa di dunia ketiga mirip sekali dengan hubungan antara yang
kay dan miskin. Pedesaan menghasilkan bahan-bahan yang serba murah di banding
dengan barang yang ada di kota. Pedesaan tidak memiliki system organisasi dan
koordinasi yyang mampu memaksa pihak kota untuk membayaar hasinya dengan harga
yang alebih tinggi. Selanjutnya kota merupakan perpaduan antara pihak penguasa
dan para pegawainya untuk memajukan kota.
ð Boeke seorang ekonom berpendapat
bahwa hubungan antara desa dan kota bersifat dualistic. Di satu pihak terdapat
sector yang maju sedengakan pihak lainnya terbelakang gambaran masyarakat
dualistik dapat saja timbul sebagai akibat dari adanya pembangunan.
ð Pembangunan pedesaan di tinjukan
untuk mencari suatu pemecahan masalah di pedesaan terutama mesalah peningkatan
pendapatan kerja serta pelayanan social. Oleh karena itu strategi oembangunan
pedesaan adalah untuk memberantas kemiskinan dan memperbaiki kualitas hidup
masyarakat pedesaan.
Dampak Interaksi Desa - Kota
Dampak Interaksi Desa - Kota
Interaksi
desa dan kotadapat enimbulkan dampak yang mengntungkan atau merugikan:
A. Di tinjau dari aspek ekonomi, dampak interaksi desa dan kota
antara lain sebagai berikut:
1) Memmperlancar hubungan desa dan
kota.
2) Meningkatkan volume perdagangan
antara desa dan kota.
3) Menimbulkan perubahan orientasi
ekonomi penduduk desa.
4) Menimbulkan kawasan perdagangan
sebagai tempat untuk melakukan kegiatan jual beli.
5) Meningkatkan pendapatan penduduk
desa dan kota.
B. Di tinjau dari aspek sosial.
1) Terjadi mobilitas antara ke
duanya,
2) Terjadi saling ketergantungan
antara desa dan kota, khususnya dalam bidang pasokan bahan mentah.
C. Ditinjau dari aspek budaya
1) Meningkatkan
tingkat pendidikan masyarakat desa.
2) Terjadinya
tingkah laku, khususnya masyarakat pedesaan.
3) Meningkatkan
sumber daya budaya yang dapat menari wisatawan.
Dampak Interaksi bagi Desa
Interaksi antara dua atau lebih
daerah yang berbeda akan berpengaruh pada masing-masing wilayah sehingga akan
memicu terjadinya perubahan. Seberapa besar perubahan yang terjadi tergantung
dari jarak, jumlah penduduk, dan berbagai faktor pendukung lainnya seperti
sarana transportasi, komunikasi, listrik, dan lain sebagainya.
A. Dampak positif bagi desa
akibat adanya interaksi desa dan kota sebagai berikut.
1) Pengetahuan penduduk desa menjadi meningkat karena
banyak sekolah dibangun di desa. Demikian pula informasi perkembangan dunia dan
ilmu pengetahuan yang diterima penduduk kota dengan mudah menyebar ke desa.
Misalnya, pengetahuan tentang bibit unggul, pengawetan kesuburan tanah, dan
pengolahan hasil panen.
2) Jumlah guru dan sekolah yang banyak terdapat di desa
memungkinkan menjadi penggerak kemajuan penduduk desa melalui pendidikan. Angka
buta huruf penduduk desa semakin berkurang.
3) Perluasan jalur jalan desa-kota dan peningkatan jumlah
kendaraan bermotor telah menjangkau daerah perdesaan sehingga hubungan
desa-kota semakin terbuka. Hasil panen dari desa menjadi mudah diangkut ke
kota. Kelangkaan bahan pangan di kota dapat dihindari karena suplai bahan
pangan mudah dilakukan.
4) Produktivitas desa makin meningkat dengan hadirnya
teknologi tepat guna. Kehadiran teknologi tepat guna akan meningkatkan
kesejahteraan penduduk desa.
5) Pelestarian lingkungan hidup perdesaan , seperti
pencegahan erosi dan banjir, penyediaan air bersih, serta pengaturan pengairan
dapat dilakukan dengan hadirnya para ahli dari berbagai disiplin ilmu.
6) Peningkatan kegiatan wiraswasta yang menghasilkan
produk berkualitas, seperti kerajinan tangan, industri rumah tangga, teknik
perhubungan dan perbengkelan, serta peternakan dapat dilakukan karena
pemerintah turun tangan.
7) Pengetahuan tentang kependudukan bisa sampai ke masyarakat
desa yang umumnya memiliki banyak anggota keluarga. Kesadaran memiliki keluarga
kecil telah diterima oleh masyarakat desa.
8) Koperasi dan organisasi sosial yang berkembang di
perdesaan telah memberi manfaat dalam peningkatan kesejahteraan penduduk dan
pembangunan desa.
B. Dampak negatif bagi desa akibat
adanya interaksi desa dan kota sebagai berikut.
1)
Modernisasi kota telah melunturkan orientasi pertanian yang menjadi pokok
kehidupan mereka. Misalnya, budaya kontes kecantikan, peragaan busana, dan foto
model.
2) Siaran
televisi yang dapat ditangkap di pelosok desa dapat meningkatkan konsumerisme
dan kriminalitas. Penduduk desa dengan mudah meniru iklan dan tindak kejahatan
dalam film atau sinetron yang ditayangkan televisi.
3) Pengurangan
tenaga produktif bidang pertanian di desa, karena banyak tenaga muda yang lebih
tertarik bekerja di kota. Mereka beranggapan di kota banyak kesempatan kerja
dengan upah yang tinggi. Akibatnya, di desa hanya tinggal orang tua dan
anak-anak yang tidak produktif.
4) Perubahan
tata guna lahan di perdesaan akibat perluasan wilayah kota dan banyak orang
kota membeli lahan di wilayah perbatasan desa-kota. Tindakan orang kota ini
menyebabkan lahan di perbatasan desa-kota berubah menjadi permukiman atau
bangunan lain.
5) Tata cara
dan kebiasaan yang menjadi budaya kota masuk ke pelosok desa dan cenderung
mengubah budaya desa. Banyak kebudayaan kota yang tidak sesuai dengan
kebudayaan atau tradisi desa, sehingga sering menimbulkan masalah dalam
kehidupan masyarakat desa.
6)
Ketersediaan bahan pangan yang berkurang, peningkatan pengangguran, dan
pencemaran lingkungan menjadi masalah penting akibat interaksi desa-kota.
Dampak Interaksi bagi Kota
Urbanisasi merupakan salah satu bentuk dari interaksi
desakota. Menurut Hope Tisdale Eldrige (1956), pengertian urbanisasi adalah
proses perpindahan penduduk ke kota atau daerah permukiman padat. Istilah
urbanisasi juga digunakan untuk mendeskripsikan perubahan kelompok sosial yang
terjadi sebagai akibat konsentrasi manusia. Urbanisasi dapat juga berarti
proses perubahan daerah desa menjadi daerah kota. Pengertian urbanisasi
tersebut menunjukkan bahwa penduduk desa lebih mengenal kota. Banyak penduduk desa
meninggalkan daerahnya dan pindah ke kota terdekat. Sebagian dari mereka
bekerja di kota, tetapi bertempat tinggal di desa.
A. Dampak
positif bagi kota akibat adanya interaksi desa dan kota sebagai berikut.
1) Tercukupinya kebutuhan bahan pangan bagi penduduk
perkotaan yang sebagian besar berasal dari daerah perdesaan , seperti sayuran,
buah-buahan, beras, dan lain sebagainya.
2) Jumlah tenaga kerja di perkotaan melimpah karena banyaknya
penduduk dari desa yang pergi ke kota.
3) Produk-produk yang dihasilkan di daerah perkotaan
dapat dipasarkan sampai ke pelosok desa sehingga keuntungan yang diperoleh
lebih besar.
B. Dampak
negatif bagi kota akibat adanya interaksi desa dan kota sebagai berikut.
1) Jumlah penduduk desa yang pergi ke kota tanpa keahlian menimbulkan
permasalahan bagi daerah perkotaan, yaitu semakin meningkatnya jumlah
pengangguran dan penduduk miskin.
2) Penduduk dengan pendapatan rendah kesulitan mencukupi
kebutuhan hidupnya seperti sandang, pangan, papan, kesehatan, pendidikan,
hiburan, dan lain sebagainya.
3) Nilai lahan di perkotaan yang mahal, memaksa warga
menggunakan lahan atau tempat yang tidak layak untuk permukiman, misalnya di
bantaran sungai, pinggiran rel kereta api, kuburan, dan kolong jembatan.
Umumnya permukiman yang terbentuk adalah permukiman kumuh. Menurut para
geograf, wilayah perkampungan kumuh memiliki empat ciri khas, yaitu tidak
tersedia air bersih untuk minum, tidak ada saluran pembuangan air, penumpukan
sampah dan kotoran, serta akses ke luar perkampungan yang sulit.
4) Terjadi degradasi kualitas lingkungan. Peningkatan jumlah
penduduk kota yang pesat mendorong pembangunan rumah-rumah di wilayah kota.
Permukiman baru muncul di kota-kota seperti Jakarta, Bandung, Semarang,
Yogyakarta, Surabaya, Medan, Balikpapan, dan Makassar. Pertumbuhan permukiman
yang cepat di perkotaan berpengaruh terhadap penurunan atau degradasi kualitas
lingkungan.
Permasalahan yang Timbul Akibat Interaksi Desa dan Kota
Permasalahan yang timbul dari
interaksi desa dan kota merupakan dampak negatif yang didapati dari interaksi
tersebut. Permasalahan ini tentusaja dari pandangan dua sisi aktor dari
interaksi ini yaitu desa dan kota, berikut permasalahan yang timbul akibat
interaksi tersebut antara lain:
Permasalahan untuk desa
1) Modernisasi kota telah
melunturkan orientasi pertanian yang menjadi pokok kehidupan mereka. Misalnya,
budaya kontes kecantikan, peragaan busana, dan foto model.
2) Siaran televisi yang
dapat ditangkap di pelosok desa dapat meningkatkan konsumerisme dan kriminalitas.
Penduduk desa dengan mudah meniru iklan dan tindak kejahatan dalam film atau
sinetron yang ditayangkan televisi.
3) Pengurangan tenaga
produktif bidang pertanian di desa, karena banyak tenaga muda yang lebih
tertarik bekerja di kota. Mereka beranggapan di kota banyak kesempatan kerja
dengan upah yang tinggi. Akibatnya, di desa hanya tinggal orang tua dan
anak-anak yang tidak produktif.
4) Perubahan tata guna
lahan di perdesaan akibat perluasan wilayah kota dan banyak orang kota membeli
lahan di wilayah perbatasan desa-kota. Tindakan orang kota ini menyebabkan
lahan di perbatasan desa-kota berubah menjadi permukiman atau bangunan lain.
5) Tata cara dan kebiasaan
yang menjadi budaya kota masuk ke pelosok desa dan cenderung mengubah budaya
desa. Banyak kebudayaan kota yang tidak sesuai dengan kebudayaan atau tradisi
desa, sehingga sering menimbulkan masalah dalam kehidupan masyarakat desa.
6) Ketersediaan bahan
pangan yang berkurang, peningkatan pengangguran, dan pencemaran lingkungan
menjadi masalah penting akibat interaksi desa-kota.
Permasalahan
untuk kota
1) Jumlah penduduk desa
yang pergi ke kota tanpa keahlian menimbulkan permasalahan bagi daerah
perkotaan, yaitu semakin meningkatnya jumlah pengangguran dan penduduk miskin.
2) Penduduk dengan
pendapatan rendah kesulitan mencukupi kebutuhan hidupnya seperti sandang,
pangan, papan, kesehatan, pendidikan, hiburan, dan lain sebagainya.
3) Nilai lahan di
perkotaan yang mahal, memaksa warga menggunakan lahan atau tempat yang tidak
layak untuk permukiman, misalnya di bantaran sungai, pinggiran rel kereta api,
kuburan, dan kolong jembatan. Umumnya permukiman yang terbentuk adalah
permukiman kumuh. Menurut para geograf, wilayah perkampungan kumuh memiliki
empat ciri khas, yaitu tidak tersedia air bersih untuk minum, tidak ada saluran
pembuangan air, penumpukan sampah dan kotoran, serta akses ke luar perkampungan
yang sulit.
4) Terjadi degradasi
kualitas lingkungan. Peningkatan jumlah penduduk kota yang pesat mendorong
pembangunan rumah-rumah di wilayah kota. Permukiman baru muncul di kota-kota
seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Balikpapan,
dan Makassar. Pertumbuhan permukiman yang cepat di perkotaan berpengaruh
terhadap penurunan atau degradasi kualitas lingkungan.
Solusi dalam
Mengatasi Permasalahan Interaksi Desa
dan Kota
Solusi yang dapat diberikan untuk
mengatasi permasalahan yang timbul akibat interaksi desa dan kota antara lain:
Solusi
untuk mengatasi permasalahan akibat Interaksi desa dan kota dalam sisi desa
1. Dalam masyarakat desa
tradisional kebanykan di Indonesia, sektor pertanian merupakan suatu sektor
yang mendasar dan sangat penting bagi kehidupan masyarakat desa dan pengaruhnya
sanagt besar juga kepada masyarakat pada umumnya. Moderenisasi yang berjalan
tidak secara maksimal dan bahkan dampak yang didapat bukanlah damapk yang baik
tau dampak negatif tentusaja akan membawa suatu permasalahan yang tidak
main-main, apalagi membawa pengaruh dalam pandangan hidup masyarakat desa yang
cenderung tergiur dengan kemeriahan moderenisasi. Sehingga akan meninggalkan
segala sesuatu yang bersifat tradisional dan meninggalkan dasar utama orang
desa sebagai prodesen pemenuh kebutuhan hidup. Solusi dari permasalahan
tersebut adalah sebenarnya tidak menuntut untuk melarang masyarakat untuk tidak
bersentuhan dengan moderenisasi tetapi melainkan lebih bijak dalam menagani
moderenisasi supaya tidak sampai terbawa arus yang tidak benar. Akan lebih
memberikan dampak yang baik apabila moderenisasi juga dibarengi dengan kesiapan
mental masyarakat desa, sehingga akan memunculkan dampak yang baik pula bagi
semuanya.
2. solusi yang dapat
diberikan untuk menanggulangi permasalahan akses komunikasi desa yang semakin
tanpa batas sehingga menimbulkan konsumsi publik tanpa keterangan yang mendasar
mengakibatkan muncul tindakan-tindakan yang sebenarnya bukanlah suatu
pengajaran atau tindakan yang baik. Hal demikian dapat ditanggulangi dengan
melakukan suatu penyuluhan dan penyingkapan tabir media komunikasi masyarakat,
supaya masyarakat meskipun masyarakat desa dapat menjadi orang yang bijak,
komunikasi dfimanfaatkan untuk sesuatu yang bermanfaan dan mendatangkan
kebaikan, bukanya untuk sesuatu yang berujung pada suatu tindakan penyelewengan
atau lebih parah dengan kejahatan.
3. Kekosongan masyarakat
produktif di desa merupakan sebagai dasar kelumpuhan perekonomian. Dan dalam
hal ini adalah desa yang merupakan penyuplai kebutuhan untuk orang kota selain
memenuhi kebutuhanya sendiri. Dengan sumberdaya manusia yang notabene adalah
motor penggerak suatu roda perekonomian tentusaja mobilitas ekonomi akan lumpuh
yang berujung pada menurunya angka produksi serta menurunya kesejahteraan
masyarakat dan juga tidak terpenuhinya kebutuhan hidupnya. Solusi dari
permasalahan tersebut adalah dengan memberikan suatu kebenaran realita
kehidupan gemerlap kota sebenarnya kepada masyarakat desa, supaya masyarakat
desa tidak terlalu mengandai-andai sesuatu yang belum tentu benar. Jadi
masyarakat tidak sampai meninggalkan desa begitu saja, malahan dimotivasi terus
untuk tetap berkarya dan produktif di desa untuk kebaikan semuanya.
4. Solusi dari perluasan
lahan perkotaan yang menggerus wilayah desa, akan sangat berdampak bagi
kehidupan keduanya. Apabila lahan perluasan tersebut adalah lahan aktif
produktif tentusaja akan mengurangi produktifitas masyarakat desa. Dan itu
tidak hanya berdampak pada masyarakat desa melainkan pada masyarakat juga
sebagi konsumen. Oleh karena itu sebenarnya perluasan kota memang
diperbolehkan, namun harus sesuai dengan pertimbangan yang matang, jangan
samapai hanya mengedepankan keuntungan kolektif semata.
5. Budaya dalam kehidupan
merupakan sesuatu yang tidak tampak namun dampaknya akan sangat terasa dalam
kehidupan. Karena hal tersebut adalah sesuatu yang immaterial sehingga untuk
mengatasi atau menanggulangi mobilitasnya akan begitu sulit. Masuknya budaya
kota ke desa dikarenakan adanya interaksi desa dan kota memang merupakan sesuatu
yang melekat dalam aktifitas ini. Sebagai orang desa yang memiliki ciri unik
dari pada kehidupan kota, seharusnya masyarakat tetap memegang kearifan hidup
masyarakat desa. Apalagi apabila hidup didesa namun dengan budaya atau gaya
hidup orang kota, hal tersebut bukanlah hal yang sesuai dan nantinya juga tidak
akan melahirkan sesuatu akhir yang indah. Hal ini tidak akan terjadi apabila
masyarakat desa lebih tau diri dan sadar serta selalu menghargai kehidupan
budaya yang ada didesa.
6. Seharusnya para
penduduk desa terus bergerak sesuai dengan fungsi dan peranya, yaitu sebagai
penyuplai bahan makanan baik bagi penduduk desa sendiri ataupun sebagai
penyuplai bahan makanan untuk masyarakat kota. Sesuai dengan teori struktural
fungsional, yang mengatakan bahwa apabila salah satu komponen suatu sistem
tidak berfungsi sesuai dengan peranya maka akan mengganggu keberlangsungan
hidup komponen lainya bahkan mempengaruhi keberlangsungan sistem. Maka dari itu
seharusnya masyarakat desa terus menjalankan peran dan fungsinya. Mselain itu
permasalahan pengangguran orang-orang urban yang semakin menumpuk dikota akan
menjadikan suatu permasalahan yang sulit. Hal demikian terjadi dikarenakan
pekerjaan masyarakat urban tidak sesuai dengan yang ada di kota sehingga tenaga
dan kemampuanya tidak relevan dengan kebutuhan pekerjaan yang ada dikota.
Olehnya seharusnya masyarakat desa dapat memaksimalkan diri untuk mendapatkan
pendapatan yang sebaik-baiknya meskipun hidup di desa. Karena bukan berarti
hidup di desa tidak dapat menjadi orang ysng sukses dan baik dalam keadaan
ekonomi. Dan berikutnya adalah masalah pencemaran dari hasil kehidupan
masyarakat kota yang semakin meningkat karena adanya akibat dari iteraksi desa
dan kota. Semakin tinggi jumlah penduduk maka tingkat polusi atau pencemaran
yang diproduksi akan semakin tinggi pula. Dari semua ini yang terpenting adalah
masyarakat harus menjalankan hidup sesuai dengan fungsi strukturalnya dengan
sebaik-baiknya dan maksimal supaya mendatangkan kebaikan bagi diri sendiri ataupun
masyarakat secara umum.
Solusi
untuk mengatasi permasalahan akibat Interaksi desa dan kota dalam sisi kota
1. Dalam permasalahan
penduduk desa yang pergi ke kota atau biasa dengan istilah urbanisasi tetapi
bukanlah urbanisasi yang berkualitas, melaionkan urbanisasi yang hanya modal
nekat saja untuk ke kota. Hal ini tentusaja mengakibatkan mereka kesulitan
untuk dapat hidup di kota dengan tuntutan hidup yang begitu keras tidak seperti
di desa, sudah menjadi hal pasti ini akan menimbulkan suatu beban masyarakat
yaitu tingginya angka pengangguran dan apabila selalu menganggur akan sangat
berbanding lurus dengan yang namanya kemiskinan. Soslusi yang dapat diberikan
dari permasalahan klasik ini, adalah memberikan suatu penggambaran realita
sebenarnya yang ada dikota, sehingga masyarakat desa dapat mengestimasi apakah
mereka sudah siap apa belum hidup di kota. Solusi yang lain adalah dengan
pemberian suatu pendidikan dan ketrampilan dalam bekerja supaya apabila hidup
dikota sudah siap dengan pekerjaanya supaya tidak menciptakan pengangguran. Dan
solusi yang berikutnya adalah membuat pusat-pusat ekonomi baru tentunya di
desa, supaya masyarakat desa pun dapat menikmati geliat ekonomi modern tanpa
tergilas oleh kehidupan yang keras seperti di kota. Sehingga mereka
(orang-orang desa) dapat belajar mulai dari sistem ekonomi yang modern secara
perlahan dan bertahap, nanti akan muncul penyesuaian diri dan akhirnya mereka
akan kuat dalam menghadapi gempuran kehidupan seperti kehidupan di perkotaan
dan tidak akan menjadi orang yang tidak berguna ataupun menjadi beban
masyarakat dan negara.
2. Estimasi seseorang
terhadap keadaan memanglah tidak selamanya akan membuahkan hasil yang sesuai
denga keinginan, seperti halnya hasil interaksi desa dan kota yang mengakibatkan
masyarakat desa yang urbanisasi ke kota dengan harapan mendatkan kehidupan yang
lebih baik daripada hidup didesa, namun banyak kejadian orang desa yang
urbanisasi kekota hanya menjadi beban kota saja. Hal tersebut dikarenakan
kurangnya kesiapan masyarakat desa menjalankan hidup di kota dan akhirnya
mereka tergilas oleh kehidupan kota, jangankan mendapatkan kesuksesan, tetapi
dapat hidup saja sudah untung. Solusi dari permasalahan ini adalah dalam
melakukan perpindahan dari desa ke kota haruslah dipersiapkan dengan sebaik
baiknya, baik dalam bidang financial maupun keahlian yang dimiliki. Apabila
tidak siap akan hal itu, lebih baik menikmati dan memaksimalkan hidup di daerah
asal atau di desa, menunggu sampai siap pergi ke kota apabila benar-benar menginginkan
hidup di kota.
3. Untuk permasalahan
munculnya pemukiman liar yang berujung pada pemukiman kumuh karena kurangnya
kemampuan untuk membuat hunian ditempat yang layak karena lahan dan bahan yang
begitu mahal di kota. Solusi yang dapat diberikan dalam hal ini ada bebera
cara. Yang pertama adalah pemberian bekal wawasan kepada para urban, supaya
sebelum pindah dari desa ke kota haruslah memiliki persiapan yang matang dan
sedemikian rupa. Karena hidup dikota tidak semudah dan tidak semurah hidup didesa,
dan model kehidupanya juga akan sangat jauh berbeda. Solusi yang berikutnya
adalah dibutuhkanya peran aktif pemerintah untuk menyediakan hunian yang layak
bagi sesama warganegara, meskipun memiliki keterbatasan ekonomi. Tetapi
kesejahteraanya tetaplah beban pemerintah. Maka dari itu pemerintah perlu
menyediakan hunian yang layak, terjangakau dan tentunya memenuhi kebutuhan
hidup dasar manusia. Hal tersebut karena kemampuan masyarakatnya yang kurang
dalam hal financial berarti harus ada jalan keluarnya, yaitu mungkin membangun
rumah dan disewakan tentunya dengan subsidi cara lain yaitu menjual dengan cara
kredit yang tidak menyulitkan, tentu saja dengan subsidi dari pemerintah. Dari
solusi itulah nanti akan terentaskan mereka dari belenggu kehidupan kumuh dan
akan menjalankan kehidupan yang lebih baik lagi.
4. Mengenai masalah
degradasi lingkungan atau pembangunan yang tidak memperhatikan aspek
lingkungan. Akhirnya keseimbangan lingkungan sekitarpun menjadi rusak. Dari
permasalahan tersebut banyak solusi yang dapat diajukan, antara lain yang
pertama dengan upaya pemerintah, yang seharusnya dalam melakukan perencanaan
tataletak kota harus seimbang, benar dan sesuai dengan
pertimbangan-pertimbangan. Dan hal itu bukan hanya menjadi wacana belaka,
melainkan dalam faktanya harus benar-benar dilakukan, yaitu dengan
konsistensisitas pemerintah dalam melaksanakannya.
Makalah Geografi terkait interaksi DESA DAN KOTA SERTA PENGARUHNYA sangat memberikan solusi dan manfaat nig, terima kasih y kak In. Sukses selalu
ReplyDeleteOKEE. SAMA-SAMA BROO
ReplyDelete