MAKALAH GEOGRAFI
INTERAKSI NEGARA INDONESIA
dengan NEGARA BERKEMBANG
dan NEGARA MAJU
dengan NEGARA BERKEMBANG
dan NEGARA MAJU

DISUSUN
OLEH :
1. INAYAH NURCAHYANI
2. CHIKA SINDIA APRILIA
3. MUTIA MUHARRAMAH
4. KADEK RAKIT
1. INAYAH NURCAHYANI
2. CHIKA SINDIA APRILIA
3. MUTIA MUHARRAMAH
4. KADEK RAKIT
KELAS : XII
IPS B
SMA NEGERI 6 KOTA BENGKULU
TAHUN AJARAN 2018/2019
TAHUN AJARAN 2018/2019
Awal interaksi Indonesia dengan Negara-negara di dunia
Sejak merdeka, hubungan luar negeri Indonesia berpatokan pada
kebijakan luar negeri "bebas dan aktif" dengan mencoba mengambil
peran dalam berbagai masalah regional sesuai ukuran dan lokasinya, namun
menghindari keterlibatan dalam konflik di antara kekuatan-kekuatan besar dunia.
Kebijakan luar negeri Indonesia pada masa Orde Baru yang dipimpin
Presiden Soeharto beralih dari
sikap anti-Barat dan anti-Amerika yang menjadi ciri pemerintahan Soekarno. Setelah Soeharto
mengundurkan diri tahun 1998, pemerintah Indonesia mempertahankan garis besar
kebijakan luar negeri Soeharto yang moderat dan independen. Banyaknya masalah
di dalam negeri tidak berhasil mencegah presiden-presiden selanjutnya untuk
bepergian ke luar negeri serta partisipasi Indonesia dalam panggung
internasional. Invasi ke Timor Leste oleh Indonesia
pada bulan Desember 1975, aneksasinya tahun 1976, serta referendum kemerdekaan
Timor Leste dari Indonesia pada bulan Agustus 1999 memperkuat hubungan
Indonesia dengan komunitas internasional.
Dalam menjalankan kegiatan politik internasional, Indonesia melakukan cara yaitu dengan melakukan kerjasama dengan negara yang ada di dunia, sehingga Indonesia membuat konsep Lingkaran konsentris politik luar negeri. Lingkaran konsentris merupakan pembagian regional hubungan luar negeri yang dianggap mampu menjadi acuan Indonesia untuk melakukan hubungan internasional. Lingkaran konsentris juga dapat didefinisakan sebagai dua lingkaran atau lebih yang memiliki pusat yang sama. Dua lingkaran atau lebih tersebut dapat diartikan bahwa Indonesia dapat menjalin kerjasama dengan dua negara atau lebih agar dapat mewujudkan kepentingan nasional bangsa Indonesia. Dalam menjalankan konsep lingkaran konsentris ini, merupakan strategi Indonesia untuk dapat mewujudkan kepentingan nasional melalui menjalin kerjasama dengan negara yang ada di dunia.
Dalam menjalankan kegiatan politik internasional, Indonesia melakukan cara yaitu dengan melakukan kerjasama dengan negara yang ada di dunia, sehingga Indonesia membuat konsep Lingkaran konsentris politik luar negeri. Lingkaran konsentris merupakan pembagian regional hubungan luar negeri yang dianggap mampu menjadi acuan Indonesia untuk melakukan hubungan internasional. Lingkaran konsentris juga dapat didefinisakan sebagai dua lingkaran atau lebih yang memiliki pusat yang sama. Dua lingkaran atau lebih tersebut dapat diartikan bahwa Indonesia dapat menjalin kerjasama dengan dua negara atau lebih agar dapat mewujudkan kepentingan nasional bangsa Indonesia. Dalam menjalankan konsep lingkaran konsentris ini, merupakan strategi Indonesia untuk dapat mewujudkan kepentingan nasional melalui menjalin kerjasama dengan negara yang ada di dunia.
MELALUI ORGANISASI

ASEAN
Tolok ukur kebijakan luar negeri kontemporer Indonesia adalah partisipasinya dalam Association of Southeast Asian Nations (ASEAN), karena Indonesia bersama Thailand, Malaysia, Singapura, dan Filipina merupakan anggota pendirinya pada tahun 1967. Sejak itu, Brunei, Vietnam, Laos, Burma, dan Kamboja bergabung dengan ASEAN. Awalnya dibentuk untuk mempromosikan tujuan ekonomi, sosial, dan budaya bersama, ASEAN kemudian membentuk dimensi keamanan setelah Vietnam menyerbu Kamboja tahun 1979; aspek keamanan ASEAN meluas melalui pembentukan ASEAN Regional Forum tahun 1994 yang terdiri dari 22 negara, termasuk Amerika Serikat. Masalah dalam negeri Indonesia yang terus berlanjut telah mengalihkan perhatiannya dari berbagai urusan ASEAN, sehingga mengurangi pengaruhnya dalam organisasi tersebut.
Tolok ukur kebijakan luar negeri kontemporer Indonesia adalah partisipasinya dalam Association of Southeast Asian Nations (ASEAN), karena Indonesia bersama Thailand, Malaysia, Singapura, dan Filipina merupakan anggota pendirinya pada tahun 1967. Sejak itu, Brunei, Vietnam, Laos, Burma, dan Kamboja bergabung dengan ASEAN. Awalnya dibentuk untuk mempromosikan tujuan ekonomi, sosial, dan budaya bersama, ASEAN kemudian membentuk dimensi keamanan setelah Vietnam menyerbu Kamboja tahun 1979; aspek keamanan ASEAN meluas melalui pembentukan ASEAN Regional Forum tahun 1994 yang terdiri dari 22 negara, termasuk Amerika Serikat. Masalah dalam negeri Indonesia yang terus berlanjut telah mengalihkan perhatiannya dari berbagai urusan ASEAN, sehingga mengurangi pengaruhnya dalam organisasi tersebut.
GNB
Indonesia juga merupakan salah satu pendiri Gerakan Non-Blok (GNB) dan telah mengambil posisi moderat dalam setiap pertemuan. Sebagai Ketua GNB tahun 1992-95, Indonesia menarik GNB dari retorika konfrontasi Utara-Selatan, dan menyuarakan perluasan kerja sama Utara-Selatan dalam bidang pembangunan. Indonesia terus menjadi pemimpin Gerakan Non-Blok terdepan dan suportif
Indonesia juga merupakan salah satu pendiri Gerakan Non-Blok (GNB) dan telah mengambil posisi moderat dalam setiap pertemuan. Sebagai Ketua GNB tahun 1992-95, Indonesia menarik GNB dari retorika konfrontasi Utara-Selatan, dan menyuarakan perluasan kerja sama Utara-Selatan dalam bidang pembangunan. Indonesia terus menjadi pemimpin Gerakan Non-Blok terdepan dan suportif
OKI
Indonesia memiliki populasi Muslim terbanyak di dunia dan merupakan anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Indonesia secara hati-hati mempertimbangkan kepentingan solidaritas Islam dalam keputusan kebijakan luar negerinya, namun pada umumnya selalu menjadi pengaruh pertimbangan di OKI. Presiden Abdurrahman Wahid berusaha membentuk hubungan baik dengan Israel dan pada bulan Agustus 2000, ia bertemu dengan mantan Perdana Menteri Israel Shimon Peres. Akan tetapi, hingga Januari 2006, belum ada hubungan diplomasi formal antara Indonesia dan Israel. Karena itu, Indonesia, bersama Malaysia, membina hubungan luar negerinya dengan Israel melalui Singapura. Indonesia dari dulu merupakan pendukung kuat forum Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC). Melalui upaya Presiden Soeharto pada pertemuan tahun 1994 di Bogor, Indonesia, semua anggota APEC setuju memberlakukan perdagangan bebas di kawasan Asia-Pasifik pada tahun 2010 untuk negara maju dan 2020 untuk negara berkembang..
Indonesia memiliki populasi Muslim terbanyak di dunia dan merupakan anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Indonesia secara hati-hati mempertimbangkan kepentingan solidaritas Islam dalam keputusan kebijakan luar negerinya, namun pada umumnya selalu menjadi pengaruh pertimbangan di OKI. Presiden Abdurrahman Wahid berusaha membentuk hubungan baik dengan Israel dan pada bulan Agustus 2000, ia bertemu dengan mantan Perdana Menteri Israel Shimon Peres. Akan tetapi, hingga Januari 2006, belum ada hubungan diplomasi formal antara Indonesia dan Israel. Karena itu, Indonesia, bersama Malaysia, membina hubungan luar negerinya dengan Israel melalui Singapura. Indonesia dari dulu merupakan pendukung kuat forum Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC). Melalui upaya Presiden Soeharto pada pertemuan tahun 1994 di Bogor, Indonesia, semua anggota APEC setuju memberlakukan perdagangan bebas di kawasan Asia-Pasifik pada tahun 2010 untuk negara maju dan 2020 untuk negara berkembang..
BENTUK INTERAKSI INDONESIA
DENGAN NEGARA BERKEMBANG
DENGAN NEGARA BERKEMBANG
1. Interaksi dengan Negara India
Sejak kemerdekaan RI hubungan dengan India terjalin baik di bidang politik dan ekonomi. Sebagai negara yang sama mengalami penderitaan di bawah cengkraman kolonial asing, presiden pertama RI dan perdana menteri pertama India bersama tokoh negara lain menyelenggarakan Konferensi Asia-Afrika di Bandung pada tahun 1955. Inti hasil keputusan konferensi tersebut, antara lain seluruh negara di Asia dan Afrika, baik yang sudah merdeka maupun yang belum, bekerja sama menentang dan melenyapkan imperialisme dan kolonialisme. Kerja sama bilateral di bidang ekonomi perdagangan kedua negara ini saling memenuhi kebutuhan, seperti:
Sejak kemerdekaan RI hubungan dengan India terjalin baik di bidang politik dan ekonomi. Sebagai negara yang sama mengalami penderitaan di bawah cengkraman kolonial asing, presiden pertama RI dan perdana menteri pertama India bersama tokoh negara lain menyelenggarakan Konferensi Asia-Afrika di Bandung pada tahun 1955. Inti hasil keputusan konferensi tersebut, antara lain seluruh negara di Asia dan Afrika, baik yang sudah merdeka maupun yang belum, bekerja sama menentang dan melenyapkan imperialisme dan kolonialisme. Kerja sama bilateral di bidang ekonomi perdagangan kedua negara ini saling memenuhi kebutuhan, seperti:
1. Indonesia mengekspor
karet, kopi, rempah-rempah, kayu lapis, pupuk dan lainnya ke
India dan sebaliknya;
India dan sebaliknya;
2. India mengekspor induk
sapi dan kambing perah, goni, serta kendaraan bermotor
(seperti bis merk Tata dan vespa merek Bajaj) ke Indonesia.
(seperti bis merk Tata dan vespa merek Bajaj) ke Indonesia.
2.
Interaksi dengan Negara Timor Leste
Meski masa lalu yang buruk, hubungan dengan Indonesia masih sangat baik. Indonesia sejauh ini merupakan rekan dagang terbesar Timor Leste (sekitar 50% impor pada tahun 2005) dan terus meningkatkan pangsa pasarnya.
Meski masa lalu yang buruk, hubungan dengan Indonesia masih sangat baik. Indonesia sejauh ini merupakan rekan dagang terbesar Timor Leste (sekitar 50% impor pada tahun 2005) dan terus meningkatkan pangsa pasarnya.
Masalah yang perlu diselesaikan meliputi pertemuan Komite
Perbatasan Timor Leste-Indonesia untuk menyurvei dan menetapkan perbatasan
darat; dan Indonesia sedang mencari solusi atas pengungsi Timor Leste di
Indonesia.
3. Interaksi dengan Negara Nigeria
Kerja sama di bidang diplomatik, yaitu dengan menempatkan duta besar di masing-masing negara. Di forum internasional Indonesia dan Republik Nigeria bersama-sama sebagai anggoa OPEC. Kerja sama ekonomi Indonesia dengan negara ini, yaitu dalam rangka memperluas pemasaran barang-barang produksi Indonesia.
Kerja sama di bidang diplomatik, yaitu dengan menempatkan duta besar di masing-masing negara. Di forum internasional Indonesia dan Republik Nigeria bersama-sama sebagai anggoa OPEC. Kerja sama ekonomi Indonesia dengan negara ini, yaitu dalam rangka memperluas pemasaran barang-barang produksi Indonesia.
4.
Interaksi dengan Negara Kenya
Dalam hubungan diplomatik, Masing-masing Negara menempatkan duta besar. Hal ini mengandung maksud untuk mempermudah komunikasi & informasi antar Indonesia dan Kenya. Dan saling mempererat hubungan ekonomi dengan kegiatan ekspor dan impor . Yang mana Impor dari Kenya: tekstil, tembakau, kaca, pupuk, dan rempah-rempah. Expor ke Kenya: karet sintetis, plat.
Dalam hubungan diplomatik, Masing-masing Negara menempatkan duta besar. Hal ini mengandung maksud untuk mempermudah komunikasi & informasi antar Indonesia dan Kenya. Dan saling mempererat hubungan ekonomi dengan kegiatan ekspor dan impor . Yang mana Impor dari Kenya: tekstil, tembakau, kaca, pupuk, dan rempah-rempah. Expor ke Kenya: karet sintetis, plat.
5. Interaksi
dengan Negara Pakistan
Indonesia memiliki kedutaan besar di Islamabad dan konsulat di Karachi Dan Pakistan memiliki kedutaan besar di Jakarta dan dan konsulat di Medan. Kedua negara adalah anggota Developing 8 (D-8) dan Next Eleven (N-11). Mereka juga anggota Gerakan Non-Blok (GNB) dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Perdagangan bilateral antar kedua negara saat ini bernilai $800 juta, namun berencana meningkatkannya menjadi $2 miliar.
Indonesia memiliki kedutaan besar di Islamabad dan konsulat di Karachi Dan Pakistan memiliki kedutaan besar di Jakarta dan dan konsulat di Medan. Kedua negara adalah anggota Developing 8 (D-8) dan Next Eleven (N-11). Mereka juga anggota Gerakan Non-Blok (GNB) dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Perdagangan bilateral antar kedua negara saat ini bernilai $800 juta, namun berencana meningkatkannya menjadi $2 miliar.
6. Interaksi
dengan Negara Nigeria
Kerja sama di bidang diplomatik, yaitu dengan menempatkan duta besar di masing-masing negara. Di forum internasional Indonesia dan Republik Nigeria bersama-sama sebagai anggoa OPEC. Kerja sama ekonomi Indonesia dengan negara ini, yaitu dalam rangka memperluas pemasaran barang-barang produksi Indonesia.
Kerja sama di bidang diplomatik, yaitu dengan menempatkan duta besar di masing-masing negara. Di forum internasional Indonesia dan Republik Nigeria bersama-sama sebagai anggoa OPEC. Kerja sama ekonomi Indonesia dengan negara ini, yaitu dalam rangka memperluas pemasaran barang-barang produksi Indonesia.
7.
Interaksi dengan Negara Papua Nugini
Indonesia memiliki perbatasan sepanjang 760-kilometer (470 mi) dengan Papua Nugini melalui provinsi Papua dan Papua Barat. Perbatasan bersama ini telah memunculkan ketegangan dan masalah diplomatik selama beberapa dasawarsa.
Indonesia memiliki perbatasan sepanjang 760-kilometer (470 mi) dengan Papua Nugini melalui provinsi Papua dan Papua Barat. Perbatasan bersama ini telah memunculkan ketegangan dan masalah diplomatik selama beberapa dasawarsa.
BENTUK INTERAKSI INDONESIA
DENGAN NEGARA MAJU
DENGAN NEGARA MAJU
1. Interaksi dengan Negara Amerika
Dalam hubungan diplomatik, Masing-masing Negara menempatkan duta besar sebagai perwakilannya. Kemudian hubungan social dan ekonomi antar Indonesia dengan Amerika adalah Amerika banyak membantu Indonesia dalam proses pembangunan disegala bidang baik melalui CGI. Amerika turut aktif dalam menanamkan modalnya di Negara Indonesia. Dan dalam interaksi pendidikan, saling mengadakan Pertukaran pelajar/mahasiswa di kedua Negara dan Adanya Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Amerika.
Dalam hubungan diplomatik, Masing-masing Negara menempatkan duta besar sebagai perwakilannya. Kemudian hubungan social dan ekonomi antar Indonesia dengan Amerika adalah Amerika banyak membantu Indonesia dalam proses pembangunan disegala bidang baik melalui CGI. Amerika turut aktif dalam menanamkan modalnya di Negara Indonesia. Dan dalam interaksi pendidikan, saling mengadakan Pertukaran pelajar/mahasiswa di kedua Negara dan Adanya Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Amerika.
2. Interaksi dengan Negara Inggris
Indonesia melakukan Expor ke Inggris yang berupa kelapa sawit, kopi, karet, teh, dan tembakau. Dan Pelajar, mahasiswa, dosen Indonesia belajar & memperdalam ilmunya di sekolah atau universitas di Inggris. Mereka mendapat beasiswa dari pemerintah Inggris dan sebaliknya.
Indonesia melakukan Expor ke Inggris yang berupa kelapa sawit, kopi, karet, teh, dan tembakau. Dan Pelajar, mahasiswa, dosen Indonesia belajar & memperdalam ilmunya di sekolah atau universitas di Inggris. Mereka mendapat beasiswa dari pemerintah Inggris dan sebaliknya.
3. Interaksi dengan Negara
Singapura
Singapura adalah sumber wisatawan asing terbesar bagi Indonesia, dengan sejumlah 1.373.126 wisatawan Singapura mengunjungi Indonesia pada tahun2010. Sebaliknya, Indonesia juga menjadi sumber wisatawan terbesar bagi Singapura, menjapai jumlah 2.592.222 wisatawan Indonesia yang mengunjungi Singapura pada 2011. Selain tujuan bisnis, wisatawan Indonesia tertarik ke Singapura sebagian besar untuk wisata belanja, wisata kota, dan pulau resor dengan taman tema, kebun binatang, museum dan kebun. Sementara Singapura tertarik ke Indonesia sebagian besar untuk alam dan budaya, Bali dan pulau tetangga Batam sangat populer di kalangan wisatawan Singapura. Pada tanggal 3 Oktober 2005 Perdana Menteri Lee Hsien Loong bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Bali, hanya dua hari setelah Bom Bali. Mereka sepakat untuk memperkuat kerjasama melawan terorisme dan juga kerjasama yang dibahas dalam bidang ekonomi, perdagangan dan investasi.
Singapura adalah sumber wisatawan asing terbesar bagi Indonesia, dengan sejumlah 1.373.126 wisatawan Singapura mengunjungi Indonesia pada tahun2010. Sebaliknya, Indonesia juga menjadi sumber wisatawan terbesar bagi Singapura, menjapai jumlah 2.592.222 wisatawan Indonesia yang mengunjungi Singapura pada 2011. Selain tujuan bisnis, wisatawan Indonesia tertarik ke Singapura sebagian besar untuk wisata belanja, wisata kota, dan pulau resor dengan taman tema, kebun binatang, museum dan kebun. Sementara Singapura tertarik ke Indonesia sebagian besar untuk alam dan budaya, Bali dan pulau tetangga Batam sangat populer di kalangan wisatawan Singapura. Pada tanggal 3 Oktober 2005 Perdana Menteri Lee Hsien Loong bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Bali, hanya dua hari setelah Bom Bali. Mereka sepakat untuk memperkuat kerjasama melawan terorisme dan juga kerjasama yang dibahas dalam bidang ekonomi, perdagangan dan investasi.
4. Interaksi dengan Negara
Korea Selatan
adalah hubungan bilateral luar negeri antara Indonesia dengan Korea Selatan. Kedua negara memiliki visi, nilai, dan keinginan untuk berkontribusi pada komunitas internasional sebagai kekuatan menengah yang sama. Kedua negara adalah anggota dari G-20 dan APEC. Indonesia dan Korea Selatan secara resmi membentuk hubungan diplomatik pada 17 September 1973. Korea Selatan memiliki kedutaan besar di Jakarta dan Indonesia memiliki kedutaan besar Seoul.
Pada masa lampau, hubungan kedua negara hanya berkembang di area perdagangan dan investasi seperti sektor. Sekarang kerjasama keduanya sudah berkembang ke berbagai proyek raksasa dan industri canggih. Dengan nilai US$27 milyar dalam perdagangan bilateral, Korea Selatan menjadi rekan dagang terbesar Indonesia keempat pada tahun 2012. Korea Selatan juga menjadi penanam modal asing terbesar ketiga di Indonesia, dengan nilai $1,94 milyar investasi.
adalah hubungan bilateral luar negeri antara Indonesia dengan Korea Selatan. Kedua negara memiliki visi, nilai, dan keinginan untuk berkontribusi pada komunitas internasional sebagai kekuatan menengah yang sama. Kedua negara adalah anggota dari G-20 dan APEC. Indonesia dan Korea Selatan secara resmi membentuk hubungan diplomatik pada 17 September 1973. Korea Selatan memiliki kedutaan besar di Jakarta dan Indonesia memiliki kedutaan besar Seoul.
Pada masa lampau, hubungan kedua negara hanya berkembang di area perdagangan dan investasi seperti sektor. Sekarang kerjasama keduanya sudah berkembang ke berbagai proyek raksasa dan industri canggih. Dengan nilai US$27 milyar dalam perdagangan bilateral, Korea Selatan menjadi rekan dagang terbesar Indonesia keempat pada tahun 2012. Korea Selatan juga menjadi penanam modal asing terbesar ketiga di Indonesia, dengan nilai $1,94 milyar investasi.
5. Interaksi dengan Negara China
Hubungan bilateral antara Indonesia dan China terutama dalam bidang ekonomi saat ini terus meningkat. Hal ini terlihat dari meningkatnya nilai perdagangan antara Indonesia dan China pada tahun 2008 yang mencapai US$ 31 miliar. Dalam lima tahun ke depan, Presiden Republik Indonesia (RI) memperkirakan nilai perdagangan Indonesia-China akan mencapai US$ 50 miliar. Peningkatan hubungan bilateral tersebut, diungkapkan oleh Dubes China, tidak terlepas dari terjalinnya Free Trade Asean-China. Selain itu, China menganggap Indonesia adalah negara yang mempunyai potensi sangat besar.
Sejak CAFTA diterapkan, jumlah perusahaan China yang menanamkan investasi di Indonesia juga bertambah. Hingga akhir 2010 terdapat lebih dari seribu perusahaan China yang tercatat di Indonesia, dengan investasi langsung mencapai 2,9 miliar dollar AS atau naik 31,7 persen dari tahun sebelumnya. Produk-produk China yang masuk menjadi sangat banyak dan bahkan membanjiri pasar lokal Indonesia. Dengan harganya yang relatif murah dan juga dari segi kualitas juga tidak kalah berbeda dengan barang-barang bermerek lainnya, membuat produk China diserbu oleh konsumen Indonesia yang rata-rata dalam memilih suatu produk dilihat dari harganya yang terjangkau terlebih dahulu.
Hubungan bilateral antara Indonesia dan China terutama dalam bidang ekonomi saat ini terus meningkat. Hal ini terlihat dari meningkatnya nilai perdagangan antara Indonesia dan China pada tahun 2008 yang mencapai US$ 31 miliar. Dalam lima tahun ke depan, Presiden Republik Indonesia (RI) memperkirakan nilai perdagangan Indonesia-China akan mencapai US$ 50 miliar. Peningkatan hubungan bilateral tersebut, diungkapkan oleh Dubes China, tidak terlepas dari terjalinnya Free Trade Asean-China. Selain itu, China menganggap Indonesia adalah negara yang mempunyai potensi sangat besar.
Sejak CAFTA diterapkan, jumlah perusahaan China yang menanamkan investasi di Indonesia juga bertambah. Hingga akhir 2010 terdapat lebih dari seribu perusahaan China yang tercatat di Indonesia, dengan investasi langsung mencapai 2,9 miliar dollar AS atau naik 31,7 persen dari tahun sebelumnya. Produk-produk China yang masuk menjadi sangat banyak dan bahkan membanjiri pasar lokal Indonesia. Dengan harganya yang relatif murah dan juga dari segi kualitas juga tidak kalah berbeda dengan barang-barang bermerek lainnya, membuat produk China diserbu oleh konsumen Indonesia yang rata-rata dalam memilih suatu produk dilihat dari harganya yang terjangkau terlebih dahulu.
6. Interaksi dengan Negara Australia
Sejak kemerdekaan Indonesia, kedua negara telah memiliki hubungan diplomatik, kerja sama formal (khususnya dalam bidang konservasi ikan, penegakan hukum, dan keadilan), kerja sama keamanan, perluasan hubungan perjanjian, keanggotaan bersama di forum regional, dan keanggotaan bersama di sejumlah perjanjian multilateral. Perdagangan antara kedua negara terus tumbuh setiap tahun. Pada tahun-tahun terakhir, komitmen bantuan Australia semakin besar untuk Indonesia, dan Australia telah menjadi destinasi pendidikan populer bagi pelajar Indonesia.[20]
Sejak kemerdekaan Indonesia, kedua negara telah memiliki hubungan diplomatik, kerja sama formal (khususnya dalam bidang konservasi ikan, penegakan hukum, dan keadilan), kerja sama keamanan, perluasan hubungan perjanjian, keanggotaan bersama di forum regional, dan keanggotaan bersama di sejumlah perjanjian multilateral. Perdagangan antara kedua negara terus tumbuh setiap tahun. Pada tahun-tahun terakhir, komitmen bantuan Australia semakin besar untuk Indonesia, dan Australia telah menjadi destinasi pendidikan populer bagi pelajar Indonesia.[20]
Pada
tahun 2008-09, Indonesia merupakan penerima bantuan terbesar Australia dengan
nilai AUD462 juta.
7. Interaksi dengan Negara Rusia
Indonesia dan Rusia adalah anggota APEC. Russia memiliki kedutaan besar di Jakarta. Indonesia memiliki kedutaan besar di Moskwa dan konsulat jenderal di Saint Petersburg. Pada awal Perang Dingin, kedua negara memiliki hubungan erat melalui kunjungan presiden Indonesia Soekarno ke Moskwa dan pemimpin Soviet Nikita Khrushchev ke Jakarta. Ketika Soekarno digulingkan oleh Jenderal Soeharto, hubungan antar kedua negara tidak sedekat pada masa Soekarno. Pada akhir 2007, Indonesia membeli senjata militer dari Rusia dengan pembayaran jangka panjang. Kedua negara juga merupakan anggota G20 dan APEC.
Indonesia dan Rusia adalah anggota APEC. Russia memiliki kedutaan besar di Jakarta. Indonesia memiliki kedutaan besar di Moskwa dan konsulat jenderal di Saint Petersburg. Pada awal Perang Dingin, kedua negara memiliki hubungan erat melalui kunjungan presiden Indonesia Soekarno ke Moskwa dan pemimpin Soviet Nikita Khrushchev ke Jakarta. Ketika Soekarno digulingkan oleh Jenderal Soeharto, hubungan antar kedua negara tidak sedekat pada masa Soekarno. Pada akhir 2007, Indonesia membeli senjata militer dari Rusia dengan pembayaran jangka panjang. Kedua negara juga merupakan anggota G20 dan APEC.
Informasinya bagus sekali, sangat memberikan wawasan buatku. Terima kasih ya
ReplyDelete